Powered By Blogger

Senin, 22 Oktober 2012

Pantai Watu Ulo (Batu Ular) dan Pantai PAPUMA (Pasir Putih Malikan)

               Masih ada waktu 4 hari lagi sebelum aku meninggalkan tanah Jawa. Terbesit keinginan buat ke Kawah Ijen. “Om, bus yg ke Bondowoso rutenya gimana ya? Aku mau ke kawah Ijen.” Tanyaku kpd sepupuku yg lebih tua.  “Wah rodo angel kui, terminal’e beda karo seng ke Banyuwangi” jawabnya.  “Gak apa, Wani aku” kataku.   Setelah mikir agak lama, dia bersedia nganterin aku pake motor. “Gak sekalian ke watu ulo sama pasir putih” tanyanya lagi? BOLEH.


PAPUMA

            Esok harinya pagi2 aku udah packing buat menuju sana, Lama nungguin dia pulang kerja, akhirnya jan 1 siang kita menuju Watu Ulo. Rute perjalanan Kencong – Puger – Ambulu – Watu Ulo. Membutuhkan sekitar 1 jam buat sampai kesana, sepanjang perjalanan disuguhi hamparan sawah yg sangat luas, juga kebun tembakau yg berkelambu. Sampai disana kita menuju Watu Ulo, beli karcis masuk dulu, pasir disini bewarna hitam dengan ombak - ombak yg besar.


Daerah persawahan
pabrik semen puger
Tembakau
Tembakau
Gerbang masuk pantai Watu Ulo
Watu Ulo
Watu Ulo
Pantai Watu Ulo
Batu Ular
Dilarang naik

Minggu, 21 Oktober 2012

Gunung Bromo

Rombongan yg asik abiss
         
                     Perjalanan masih berlanjut dari Sendang Biru menuju ke arah Tumpang dan Homestay di (Desa Jemplang kalo gak salah) sampai homestay sudah menjelang malam. Kita langsung menempati kamar yg udah disediakan dan mandi (*kali ini ada air panasnya). Homestay ini sudah lumayan tinggi letaknya, suhunya dingin sekali apalagi malam hari Cahaya lampu2 di kota Malang terlihat di kejauhan. Kami isi malam itu buat makan malam dan nonton Bola di tV. Karena peserta yg lain udh pada ngantuk, dan karena ntar malam kita berangkat jam 3 dini hari tidurlah mereka. Kalau aku masih ngobrol2 sama mas2 dari trip organizer dan bpk Tentara yg nyupir truk. Gak terasa jam 24.00 aku belum tidur, berusaha  memejamkam mata eh gak taunya buka mata udh rame aja, Ternyata udh jam 3, Peserta lain udh siap2 buat menuju Bromo. 
                     Jam 3 lewat kita berangkat, gak pake mandi (Gila aj lo mandi subuh2) setelah menyantap roti dan teh panas dari pemilik homestay. Perjalan ini melewati Jemplang dan nanti persimpangan (kalau ke kanan Ranu Pani dan Semeru) kita ambil kiri menuju Bromo. Boleh dibilang kita melewati jalur belakang Bromo. Kita akan melewati bukit teletubis, dan pasir berbisik, baru Bromo. Pagi itu Kabut memenuhi pandangan selama perjalanan, Hawa dingin menusuk sampai tulang meskipun sudah memakai jaket. Pemandangan yg terlihat hanya lautan kabut, tidak terlihat apapun. Jarak pandang hanya 4 m, selama perjalanan kita gak ketemu pengunjung lainnya. Sempat bayangin kaya game left 4 dead, kita dikejar - kejar zombie, terus jeepnya ngebut sambil kita perang ngelawan zombie *Ngarut tingkat dewa :D
adem tenann...
                Cukup lama melintasi lautan pasir berkabut, mulai terlihat cahaya2 lampu mobil dari kejauhan, Jeep berjalanan beiringan mengantarkan pengunjung menuju penanjakan 1. Jeep kita malah berlawanan arah dgn jeep lainnya. OH ternyata jeep kita menuju Petigen, Loh kok kesini..?? Setelah aku tanyakan sama mas Iscmadi, ternyata kalau di Penanjakan bakalan penuh orang apalagi musim liburan gini bakal gak nyaman deh. Sampai di Petigen masih sepi dan gelap, sambil nunggu sunsrise kita ngumpul di api unggun punnya bpk yg jualan kopi, lumayan lah. Sang surya mulai menampakkan kemilaunya suasana mulai ramai dgn pengunjung lainnya. Bromo dan batok mulai terlihat dengan awan di sekelilingnya, kita berasa di atas awan. Menanti detik – detik terbitnya matahari merupakan hal yg tak boleh terlewatkan. Suasana menjadi hening, semua memandang ke ufuk timur, hanya suara jepretan kamera yg terdengar. Sungguh beruntung bisa menyaksikannya.

petigen
Sunrise Istimewa


Bromo dan Batok
Bromo & Batok
Background kabut
Background Sunrise
"perhatikan ada lingkaran pelangi di tengah"
              

Jumat, 12 Oktober 2012

Pulau Sempu dan Lagunanya yang Ngangenin

             Alhamdulillah perjalananku berlanjut lagi menuju Kota Malang.  Disana aku menginap di kost-an teman aku. Diajak berkeliling – liling kota Malang dan mengunjungi kota Wisata Batu. Namun, perjalanan yang mau kuceritakan ini adalah saat aku ikut trip di Pulau Sempu dan camping disana.
Tugu Malang
                Pernahkah kamu nonton film “The Beach” yang ada aktor Leonardo Dicaprioo (*maaf kalau salah penulisan kata). Film ini berlokasi di Phi – Phi island Thailand, pantai yg tersembunyi yg sangat cantik. Tapi gak perlu ke Thailand buat ngeliat tu pantai, Indonesia juga punya *yeahh. Pulau Sempu di Malang didalamnya ada laguna yg biasa disebut segara anakan. Awal mulanya aku melihat ajakan trip organizer untuk ke Sempu dan Bromo di Forum BPI. Karena sangat penasaran sama ni laguna, Akhirnya aku mengikuti ni Trip.

                Pagi itu aku bangun pagi – pagi, aku bela – belain mandi pdahal suhu di Malang dingin banget (kalau orng baru atau pendatang ke Malang pasti jarang mandi *alibi). Habis itu aku beres – beres barang di dalam carrier, Bangunin temanku (*sedikit maksa) buat nganterin aku ke stasiun Kota Baru. Di jalan kita mampir di warung buat sarapan nasi rawon lumayan ngangetin perut. Kita janjian berkumpul di Stasiun Kota Baru sama pelaksana Trip. Sampai di stasiun pamit sama temanku (makasih banget sudah bantu aku selama di Malang). Ternyata sampai di Stasiun sudah ramai. Tinngal nungguin aku. Jadi trip ini aku bayar duit, trus segala akomodasi selama trip mereka yg nyediakan. Pesertanya macam2 ada yg masih kuliah, udh kerja, ada juga yg udh pensiunan. Sekitar 12 orang peserta saat itu. Kami langsung menuju ke Sendang Biru Menggunakan truk TNI (serasa jadi angkatan yg mau perang) , Lama perjalanan 2 jam, melewati jalan berbukit2 dan hutan jati. Sampai di Sendang Biru kita dipersilahkan istirahat dulu sedangkan Tim yg membawa logistik langsung menuju pulau Sempu utk mempersiapkan camping.

sendang biru

Sendang biru
Sendang BIru

                Jam 13.30 kami menyebrang ke pulau Sempu. Perjalanan sebenarnya adalah setelah sampai di Pulau Sempu. Kita harus Trekking selama 2 jam menuju Laguna itu jika musim kemarau, kalau musim hujan bisa sampai 5 jam. Medan Trekking tidak mudah, jalanan banyak akar pohon yg timbul menyebabkan kontur taanah tidak rata, belum lagi naik turun gunung dan Pohon tumbang. Setelah hampir sampai Laguna, kita tidak langsung menuju kesana.

Nyebrang ke sempu

di kapal

di kapal

Bersama rombongan

Start awal menuju segara anakan

medan Treking

Untung gak musim hujan

jalan 2 jam
               Kita diberi bonus buat ke pantai kembar 1 dan kembar 2 dahulu. Jalanan kembar 1 lebih berat karena harus menuruni tebing curam dan terjal, Dari laguna ke kembar 1 hanya dipisahkan tebing begitupun kembar 2 juga dipisahkan oleh tebing.

Solo Backpacker “LOMBOK part:3”

 1 – juli - 2012           

              Bangun pagi itu terasa berat karena semalam begadang nonton final Euro. Masih setengah sadar kebayang keindahan pantai – pantai di Lombok. Setelah mandi aku menuju ruang makan. Kali ini aku mengambil 2 porsi, karena memang kegiatan hari ini cukup menguras tenaga. Sambil makan dan menyeruput teh hangat, Aku menghubungi Mas Duta buat konfirmasi rencana kita hari ini. Yaa... inilah alasanku tidak mengambil paket snorkling waktu di Gili Trawangan. Aku diajak sama Mas Duta mengunjungi sebuah Gili kecil di daerah Sekotong, Lombok Barat, (gili ini luasnya hanya sebesar 2 lapangan futsal mungkin). Dan nama Gili ini adalah Gili Duta... sebenarnya sih gili Kedis. Tapi karena yang mempromosikan Mas Duta menamai gili ini dgn namanya (tak ap sih biar keren), didaerah ini masih sepi dan belum dipariwisatakan secara besar – besaran, tidak seperti Gili Trawangan yg sudah sangat ramai.


Gili Duta
                Aku menuju rumah Mas Duta di daerah Gerung, Disini bertemu kembali dengan Mas Duta dan ngobrol2 sambil nunggu teman satu lagi yg kenal di grub fb Lombok Backpacker. Gak lama menunggu Mbak Iwet datang sambil bawa cemilan yg banyak, ( hehehe... lumayan buat makan di gili nanti, gratis lagi) Di daerah pasar Gerung kita sempatkan buat mampir, kemudian beli nasi bungkus untuk makan siang di Gili. Perjalanan dilanjutkan menuju arah Lembar, sampai di simpang 3 belok kiri ke arah sekotong. Kemudian jalan menanjak yg sangat tingg lalu turun gunung curam, dari sini terlihat keramaian kapal feri yg melayani penyebrangan Lombok – Bali. Sampai di desa (aku lupa namanya) belok kanan melewati jalan tanah berkerikil sekitar 3km. Sampailah kita di tepi pantai, sebelum menyeberang kita sempatkan buat naik ke atas bukit (memang kontur tanah di Lombok berbukit2) Dari atas sini terlihat Gili Duta dan Gili Sudak. Puas menikmati pemandangan dari atas bukit waktunya untuk basah – basah \m/

Kamis, 04 Oktober 2012

Solo Backpacker “LOMBOK part:2”

              Pagi – pagi sekali aku bangun, langsung bergegas mandi. Setelah itu langsung menuju ruang makan buat sarapan. Menu roti tawar dan telur rebus serta teh hangan menjadi santapanku pagi itu.Rencana aku hari ini mau mengunjungi pantai daerah Lombok tengah yaitu pantai Kuta dan Tg. Aan.Berangkatlah aku dengan motor feminim ini. Tak lupa isi bensin penuh di derah Mataram. Dari arah Mataram ambil jalan tujuan Lembar. Jalanannya mulus sepertinya baru di aspal. Nah, kita mempunyai 2 pilihan jalur: 1. mau lewat Praya di simpang empat belok kiri yg ke arah Praya.    2. Lewat By Pass menuju Bandara Internasional Lombok (BIL) yg baru, aku lebih memilih ini setelah disarankan Mas Duta. Jalanannya lebar dan mulus, sepanjang jalan banyak sekali polisi dan tentara yg berjaga di setiap perempatan bahkan setiap 200m ada petugas yg berjaga. Baru ketahui ternyata mereka menjaga jalan karena ada Wakil Presiden yg mau lewat menghadiri acara BKKBN. Wah, kebetulan aku jadi merasa aman sepanjang jalan dan bisa tanya – tanya kalau tersesat. Setelah berjalan sekitar 1 jam terlihatlah BIL yg sangat luas dan besar. Dari BIL masih sekitar 1 jam lagi buat ke KUTA. Melewati desa sasak sade yg aku skip dulu langsung menuju Pantai KUTA.
sarapan
 Akhirnya sampai juga di Kuta,gak Cuma Bali yang punya KUTA, Lombok juga punya KUTA. cukup bingung dimana letak pantainya ternyata pantainya persis dibelakang Resort N*votel. Aku menyusuri samping resort dan parkir motor di dekat pantai, Langsung dihampiri penjual kelapa dan gelang. Aku tolak karena memang gak pengen beli. Pantai KUTA Lombok sangat unik, Pasiir pantainya besar – besar seperti Merica (Jadi kalau mau bikin bumbu tinggal ke pantai ini gratis Mericanya. hehehe...) Cukup susah berjalan di pantai ini, tidak lupa foto – foto dan ambil pasirnya buat kenang – kenangan. Menyusuri pantai kuta sampai ujung, aku penasaran sama jembatan yg menghubungkan daratan di sebelahnya. Menyeberangi jembatan dan naik ke atas bukit, ternyata ada pantai lagi di sebelaah bukit itu. Setelah sampai di pantai aku tanya ke orang ternyata nama pantai ini Pantai Seger. Ini lah pantai yg biasa dipakai buat festival Bau Nyale khas Lombok (itu loh... Festival nyari cacing Laut). Setelah puas lihat pantainya, aku menuju bukit di atas yg cukup curam naiknya. Dari atas sini sangat indah pemandangannya, kita Bisa lihat garis pantai Kuta dan Seger. 
pasir merica

Jembatan menuju seger beach

background = kuta



dari atas bukit